SYARAT DAN KENDALA SAAT IMPLEMENTASI SISTEM TERTANAM

SISTEM TERTANAM


Sebelum masuk ke syarat dan kendala dalam mengimplementasikan sistem tertanam, saya akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan sistem tertanam. Sistem tertanam adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang dirancang untuk fungsi tertentu. Sistem tertanam juga dapat berfungsi dalam sistem yang lebih besar. Sistem dapat diprogram atau memiliki fungsi tetap. Mesin industri, elektronik konsumen, perangkat industri pertanian dan pengolahan, mobil, peralatan medis, kamera, jam tangan digital, peralatan rumah tangga, pesawat terbang, mesin penjual otomatis dan mainan, serta perangkat seluler, adalah lokasi yang memungkinkan untuk sistem tertanam.

Berikut syarat dan kendala saat mengimplementasikan sistem tertanam :

1. Kehandalan (Reliability)


Kehandalan merupakan hal yang sangat penting dalam sistem embedded ketika menjalankan fungsi-fungsi kritis.

Misalnya pada saat mempertimbangkan sistem embedded yang digunakan untuk mengontrol penerbangan. Kegagalan sistem embedded dapat memiliki resiko bencana. Oleh karena itu programmer sistem embedded harus mempertimbangkan semua kemungkinan dan program yang ditulis, agar tidak mengalami kegagalan


2. Kinerja (Performance)


Sistem Embedded miliki keterbatasn waktu sehingga harus dapat merespons (Responsiveness) kejadian secepat mungkin. Sebagai contoh, sistem yang memonitor keadaan jantung pasien harus dengan cepat dan segera memberitahu jika ada kelainan dalam sinyal terdeteksi.


3. Konsumsi Daya


Sebagian besar sistem embedded dioperasikan melalui batere. Untuk mengurangi pengurasan batere dan menghindari seringnya pengisian ulang batere maka, maka konsumsi daya dari sistem embedded harus sangat rendah.

Dengan mengurangi jumlah komponen dan mengurangi konsumsi daya maka akan meningkatkan kehandalan sistem.


4. Biaya (Cost)


Sebagai sistem embedded yang secara luas digunakan pada konsumen sistem elektronik, biaya menjadi masalah sensitif.

Perancang hardware harus benar-benar mempertimbangkan pemilihan mengenai komponen yang digunakan untuk menghindari terjadinya biaya yang berlebihan.


5. Ukuran (Size)


Ukuran merupakan salah satu faktor dalam sistem embedded. Ukuran dan berat merupakan parameter yang penting pada sistem embedded yang digunakan dalam pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, rudal dan lain-lain.

Untuk telepon genggam ukuran terus dikembangkan dalam ukuran dan berat yang kecil.


6. Keterbatasaan interface dengan pengguna (Limited user interfaces)


Awalnya, sebuah sistem embedded tidak memiliki user interface. Sistem embedded tidak memiliki interface sama sekali. Input melalui keypad atau serangkaian tombol. Output ditampilkan pada suatu LED atau LCD kecil. Mengembangkan interface yang bersifat user friendly dengan keterbatasan input/output merupakan tugas yang menantang untuk pengembang firmware.


7. Kemampuan peningkatan perangkat lunak (Software upgradation capability)


  • Software replacement merupakan software yang pengganti yang lengkap untuk software asli yang dikirimkan dalam sistem embedded tertentu
  • Software patches melakukan perubahan kecil untuk software tanpa mengganti seluruh program dengan yang baru.
  • Software extensions melakukan penambahan fungsi terhadap sistem embedded





Komentar